Monday, August 19, 2013

On 11:43 PM by Unknown   No comments
Tim nol tiga mengadakan kelas kesenian dan akting yang di dalamnya mencakup menyanyi dan dance juga. Kegiatan tersebut merupakan pemberdayaan serta masuk menjadi program bagi teman-teman tim nol tiga. Kelas akting yang melibatkan anak-anak usia SD dan beberapa SMP sudah memasuki tahap syuting yang nantinya akan diperlihatkan hasilnya di perpisahan KKN sebagai kenang-kenangan. Menyanyi juga dilakukan beriringan dengan kelas akting yang nantinya akan ditampilkan saat perpisahan KKN begitupun dengan dance yang diikuti oleh beberapa anak SMP.
            Kelas akting diawali dengan berkumpulnya anak-anak setiap hari Jumat dan Minggu sore di PAUD . Mereka berlatih perkenalan diri dengan berbagai ekspresi seperti marah, centil, gila dan lain sebagainya. Awalnya mereka sangat pemalu tapi lama-kelamaan mulai menunjukkan kreativitasnya. Hari semakin cepat berlalu dan keakraban mulai terjalin membuat anak-anak tersebut menjadi lekat dengan mahasiswa KKN.  Hampir setiap hari mereka menyempatkan diri datang ke pondokan untuk minta diadakan kelas akting, tapi memang cukup sulit untuk memberi ketegasan pada mereka namun akhirnya mereka juga mengerti.
            Kelas dance yang diikuti oleh 4 anak diawali dari keinginan anak tersebut untuk menari modern dance. Kemudian kami membuat kombinasi lagunya dengan satu lagu request mereka. Gerakan pun kami buat sendiri bersama tim nol tiga untuk kemudian dilatih ke anak-anak tersebut. Awalnya mereka malu dan menganggap gerakan kami sulit tetapi sampai saat ini sudah 75 % mereka menguasai gerakan.
            Semangat dan keceriaan mereka mengalahkan sifat malas, tak mau belajar dan buang-buang waktu yang selama ini terpendam dalam diri anak-anak. Seenaknya sendiri dan keegoisan beralih menjadi mau dinasehati dan mau toleransi. Semoga kegiatan bersama anak-anak dapat menambah perbendaharaan sikap baik seperti kesabaran serta membuat kita memahami kondisi anak-anak jaman sekarang dan setidaknya bisa bernostalgia di masa kecil.

On 11:40 PM by Unknown   No comments
Penuh semangat kami mempersiapkan untuk hari ini (Kamis 1 Agustus 2013) seperti menyebar undangan ke semua penderes se-desa serta petinggi desa. Kami menunggu dengan penuh harap, terlebih dahulu membungkus contoh gula semut sebagai souvenir, tidak lupa menyiapkan leaflet serta beberapa teknis untuk tayangan slide show dan materi di balai desa.
Pukul 09.00 adalah waktunya penyuluhan seharusnya dimulai tapi kami menyadari bahwa penyuluh akan datang  hingga peserta sudah terkumpul. Akhirnya pukul 10.00 penyuluh datang dan tampak sedikit terkejut saat melihat peserta yang datang hanya sedikit. Sebelum dimulai penyuluhan gula dari BP2KP datang pula dari pihak PMI yang akan menyuluh tentang golongan darah. Sama seperti penyuluh gula semut, pihak PMI juga terkejut mengetahui peserta hanya sedikit dan berujar bahwa ini adalah peserta yang paling sedikit selama merekan mengadakan penyuluhan.
Penyuluhan dari BP2KP menuai berbagai tanggapan yang baik dari peserta, mereka aktif untuk bertanya tentang gula semut mulai. Begitu pula saat penyuluhan golongan darah, peserta cukup aktif untuk mengajukan pertanyaan. Semuanya diakhiri di jam 13.00 plus beres-beres. Kami senang bisa memfasilitasi acara penyuluhan. Berbagai saran dan masukan masuk untuk kami terutama mengenai peserta dan cara kami untuk memasukkan penyuluhan ke masyarakat, seperti kami perlu memasuki rapat RT dan ibu-ibu PKK yang semuanya telah kami lakukan hanya saja menemukan waktu yang sesuai bagi penyuluh dan peserta untuk dipertemukan merupakan hal yang cukup sulit.

Semoga dengan ini kami bisa sedikit banyak memberikan kontribusi dan membantu memberi pencerahan bagi kelangsungan usaha gula kelapa di desa ini.




On 11:33 PM by Unknown   No comments
Kami Unit JTG-17 bersiap di sore hari Kamis, 1 Agustus 2013 untuk bersama-sama berangkat menuju Rumah makan H. Dargo. Lokasi tersebut menjadi tempat buka bersama 3 unit KKN di Purworejo yaitu Bagelen, Bruno dan Purwodadi. Kami membaur satu sama lain untuk mengakrabkan diri. Makanan berupa ayam goreng  dan lalapan telah tersedia. Lalu kami makan bersam sambil bercakap-cakap sok kenal satu sama lain. Setelah sekian jam kami menghabiskan waktu bersama, tibalah saatnya harus berpisah. Terlebih dahulu kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama.

Perjalanan Unit kami hari itu belum berakhir. Secara spontan, kami mengarahkan kendaraan ke alun-alun Purworejo. Di sana kami sudah mengincar odong-odong. Sempat kesulitan memutuskan tempat parkir yang sesuai, dan pada akhirnya ada satu teman kami yang beik hati bernama mas Koko menunggu kendaraan yang diparkir tersebut. Kelompok perempuan segera naik odong-odong dan berputar mengelilingi alun-alun. Kelompok laki-laki memilih ronde hangat untuk menghabiskan waktu dan mengobrol menghangatkan badan. Seusai acara di alun-alun lalu berlanjut makan bakso di Bakso Super yang letaknya tidak jauh dari alun-alun. Pukul 23.00 kamipun pulang dengan hati riang dan penuh kesan.





On 11:27 PM by Unknown   No comments
Kerja bakti ini sudah direncanakan sebelumnya untuk dimulai jam 8.00, tetapi karena sudah ada yang memulai di jam 7.00 maka kami bergegas mengambil perlengkapan kerja bakti. Dimulai di gapura desa Jatikontal yaitu di jalan masuk desa dan jalan ke arah timur sebelum gapura. Kami berbaur dengan bapak-bapak dan ibu-ibu membersihkan rumput, daun kering serta sampah di pinggir jalan lalu mengumpulkannya di satu titik untuk kemudian dibakar. Kerja bakti diikuti oleh 9 warga dari RT 1 dilakukan serempak dan penuh semangat dan berakhir di jam 9.00, lalu kami mandi dan bersiap untuk program selanjutnya.
Setelah melalui berbagai persiapan, mulai dari mencetak leaflet serta membeli tanaman, akhirnya kami bertujuh menuju ke rumah pak RT untuk menghadiri rapat ibu-ibu PKK (Minggu, 28 Juli 2013) seusai melaksanakan kerja bakti di RT setempat. Acara pertama merupakan simpan pinjam yang berlangsung cukup lama diikuti dengan obrolan khas ibu-ibu. Kemudian kami masuk di sesi kedua yang langsung diawali dengan penyuluhan penyakit degeneratif oleh Putu Dian. Ibu-ibu sangat antusias dengan penyuluhan yang kami sebut sebagai acara berbagi informasi.
Banyak ibu-ibu yang bertanya tentang obat-obatan penyakit tersebut, lalu kami jelaskan dulu penyebab penyakit serta gejalanya yang dilanjutkan dengan pencegahan dan pengobatan. Ibu-ibu sangat berharap dengan pengobatan tradisional, maka kamipun memulai penjelasan tentang tanaman obat oleh mas Dian.

Tanggapan dari ibu-ibu begitu beragam seperti ingin tahu khasiatnya hingga sudah memiliki tanaman tersebut. Namun semua ibu sangat bersemangat saat tanaman obat mulai dibagikan. Semoga tanaman tersebut dapat ditanam dengan baik dan bermanfaat bagi siapa saja dan booklet TOGA yang diberikan dapat menambah wawasan akan pentingnya tanaman obat bagi keluarga dan masyarakat.






On 11:22 PM by Unknown   No comments
Tim Nol tiga sudah merencanakan untuk melihat proses pembuatan gula semut di Bagelen. Namun, pada kunjungan pertama belum bisa mnyaksikan proses pembuatan gula semut karena baru libur beroperasi. Setelah membuat janji dengan bu Carik yang ternyata menjadi sentranya, maka hari Minggu tanggal 24 Juli 2013 pukul 9 kami berangkat kesana. Sesampainya di sana, kami disambut lalu diajak langsung membuat gula semut.

Dapur yang digunakan merupakan dapur sederhana yang bersih dengan lantai tanah. Tempat memasaknya berupa tungku dengan asap yang diarahkan menuju cerobong asap sehingga tidak ada asap yang mengepul di sekitar kami. Maka inilah proses yang kami lihat dan kesempatan yang diberikan untuk ikut membantu dalam proses pembuatan gula semut original di Bagelen.

1.      Pencairan gula kelapa bathok
Pertama-tama gula bathok dimasukkan ke dalam wajan yang sudah diberi air nira secukupnya. Kalaupun tidak ada nira bisa diganti dengan air biasa. Air  nira yang dimaksud adalah air nira yang sudah direbus tapi belum menjadi gula. Sebab jika air nira tidak segera direbus maka akan membusuk. Gula dicairkan hingga tua atau mencapai tingkat kematangan yang melebihi batas kematangan untuk dicetak. Semakin matang maka gula akan semakin mudah untuk dihaluskan.

2.      Pendinginan
Setelah mendapat tingkat kematangan yang sesuai alias guane wis tuwo, maka langkah selanjutnya adalah didinginkan. Saat gula didinginkan, jangan lupa untuk ditaburi gula ayak secukupnya untuk memancing pendinginan lalu tunggu hingga mengembang. Setelah mengembang selanjutnya diaduk hingga kering dan tidak liat, kalau masih liat tambahkan gula ayak lagi

3.      Penggilasan
Setelah gula mengering dan membentuk gumpalan, maka digilas untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan yaitu bubuk. Penggilasan dilakukan dengan hati-hati dan tidak perlu kuat-kuat sebab yang diinginkan hanyalah mengubah gumpalan menjadi bubuk. Kalau menggilas terlalu kuat justru akan membuat gula menjadi lengket dan liat.

4.      Pengayaan
Setelah digilas dan terbentuk sebuk halus, kemudian dilakukan pengayaan di atas saringan yang lubangnya kecil-kecil. Dari lubang yang kecil tersebut diharapkan mampu menciptakan butiran yang lebih halus dengan kadar air yang sedikit.

5.      Pengovenan
Langkah selanjutnya adalah pengovenan, akan tetapi kami tidak melalui proses itu. jadi pengovenan dilakukan selama 4-6 jam dengan suhu 60 derajat C untuk mengurangi kadar air sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama

Kami mengikuti 2x proses pembuatan gula semut dan 1x pembuatan gula kelapa bathok. Pembuatan gula semut yang pertama melalui proses tradisional dan yang kedua memakai mesin penggilas dan mesin pengayak.
Mengapa tadi disebut bahwa kami membuat gula semut original? Karena gula semut original merupakan gula semut yang rasanya sama seperti gula kelapa bathok hanya teksturnya kristal, sedangkan di Bagelen memproduksi gula semut dengan beraneka rasa empon-empon antara lain jahe, kencur dan temulawak yang kesemuanya dibuat menggunakan ekstrak buatan sendiri.

Demikian perjalanan kami untuk mewujudnyatakan mega proyek yang telah direncanakan. Semoga proses kecil ini dapat meningkatkan keinginan dan semangat untuk menjalankan program selanjutnya.






On 11:16 PM by Unknown   No comments
Pagi ini (20 Juli 2013) kami Tim Nol Tiga bergegas menuju sebuah pantai yang sudah menjadi incaran untuk dikunjungi. Pantai itu bernama pantai Jatimalang yang letaknya sekitar 2-3 km dari Jatikontal. Pantai Jatimalang sudah menjadi pantai wisata terlihat dari ramainya sekali kios-kios jajanan seafood yang berjejer serta jalan-jalan berkonblok yang memudahkan akomodasi menuju pantai. Terdapat pula kolam renang khusus untuk anak-anak yang ingin bermain air. Kolam renang tersebut berada tidak jauh dari gubug yang dibangun untuk berjualan dan bersantai, tarif yang tertulis adalah Rp 4000,00 per anak. Kami menyusuri pantai untuk melihat-lihat lebih detail keunggulan dari pantai yang sudah menjadi obyek wisata ini. Kami melihat hamparan tanaman hijau khas pantai di sebelah barat dan ada sebuah bangunan tempat pelelangan ikan yang sudah tak terurus. Selain itu terdapat pula sebuah menara pandang yang kondisinya memprihatinkan dengan tangga tak berpegangan serta pondasi yang tak berdinding. Kami mencoba mengambil beberapa titik unik untuk berfoto dengan memanfaatkan cuaca cerah pagi hari.
            Kami meneruskan perjalanan mencari siwur untuk pembuatan gula kelapa yang telah rusak beberapa waktu yang lalu. Sudah beberapa warung sampai pasar jatimalang didatangi tapi tak satupun yang masih mempunyai stock. Akhirnya kami menyerah dan memutuskan untuk berjalan-jalan mencari pantai yang terletak di antara pantai Jatimalang dan Jatikontal. Jalan menuju pantai yang perbatasan sangat berbeda karena di samping jalan terdapat tambak ikan yang bersih dan rapi dengan air yang tenang tertiup angin serta berkilau diterpa sinar matahari pagi. Kami memarkir motor di dekat sebuah rumah yang memiliki tambak yang indah serta lahan pertanian yang rapi dengan tanaman berwarna hijau. Berjalan menuju pantai, kami terhenti dan penasaran dengan bukit pasir yang tersusun rapi karung-karung beras sebagai tangganya. Ternyata itu adalah tambak besar yang rapi sekali padahal sekelilingnya adalah pasir. Lebih terkesima lagi saat kami mendapati kondisi pantai yang bersih dan landai sehingga ombak dapat dengan leluasa menyapu daratan begitu tenang. Keindahan pantai yang tersembunyi ini benar-benar telah menghipnotis kami. Berbagai hal kami lakukan di pantai tersebut hingga memecah keheningan suasana pantai. Sungguh serius pantainya sepi, bersih, indah dan nyaman.
            Peristiwa menarik berlanjut pada pukul 11.00 saat ada mobil hitam masuk pondokan. Penuh kecurigaan jika itu adalah pihak lppm, kami bergegas menjadi kalang kabut memakai celana panjang. Setelah berkenalan dan tertawa mengenai beberapa hal ternyata diketahui bahwa kedua bapak tersebut adalah dari pihak Purworejo. Lalu banyak hal yang dibicarakan seperti marketing, rektor, profesor dan lain sebagainya. Bahkan jika kami tidak melakukan perubahan bagi desa ini maka mereka akan berpikir-pikir untuk kembalai menerima KKN UGM. Keterkejutan kami tak bertahan lama karena banyak yang dibicarakan bapak tersebut.
            Selanjutnya adalah peristiwa yang membuktikan kekompakan dan kebersamaan subunit ini yaitu sikat gigi massal. Entah karena dampak cerita misteri atau memang sub unit ini rajin menjaga kebersihan mulut sehingga sikat gigi massal tersebut bisa terjadi. Awalnya ada 2 orang yang ingin sikat gigi di wastafel setelah main uno tiba-tiba sang kormasit menyusul diikuti anggota-anggota yang lainnya. Lalu 6 orang sikat gigi bersama di wastafel dengan kecepatan dan gerakan yang berbeda kemudian saling berebutan berkumur meski akhirnya mengantri juga untuk berkumur. Sungguh sebuah peristiwa langka, menarik dan mendidik.
            Kami berharap banyak hal baik bisa terjadi dalam subunit ini dan umumnya bagi unit dan desa Jatikontal. Selain itu semoga program kami bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan demi kebaikan dan kemajuan desa Jatikontal. Semoga nantinya tidak ada kekecewaan yang berlarut dan mendalam saat sesuatu tidak sesuai harapan, setidaknya ada kesan yang melekat di hati dan pengalaman tak terlupakan dalam KKN ini. Mari kita berjuang demi kebaikan bersama.


On 11:11 PM by Unknown   No comments
Kami tim Nol Tiga sudah merencanakan untuk pergi ke pasar malam di Purwodadi dan akhirnya malam ini (Rabu, 17 Juli 2013) rencana itu dapat terwujud..yeeey. sempat terjadi tarik ulur kesepakatan dan ketidakpastian keberangkatan tetapi kami sepakat pergi ke pasar malam yang memang dinanti-nantikan. Bersama Rinda, anak dari ibu pondokan, kami berdelapan segera meluncur bebas menyusuri jalanan yang gelap dan angin malam yang tak terkendali.
Sesampainya disana kami disambut dengan keriuhan selayaknya pasar malam lainnya. Semangatpun memuncak tatkala kami menyusuri lapak-demi lapak yang akhirnya ditemukanlah suatu wahana yang unik serta menantang jiwa muda kami yang sedang bergejolak. Wahana tersebut adalah ombak asmara. Sempat hampir batal, tetapi akhirnya tekad pun membulat demi mencoba wahana ini yang sering muncul di film-film maupun ftv berlatar belakang hiburan kerakyatan.
Satu persatu kami diposisikan oleh mas-mas kru ombak asmara. Dengan memantapkan hati, kami mulai bersiaga mencari pegangan dan mempereratnya. Musik berputar begitu keras mengimbangi kencangnya laju wahana ini yang diputar sedemikian rupa oleh mas-mas kru. Teriakan kami membahana mewakili segala rasa yang dihadapi saat itu. Semangat, penasaran, grogi, ketakutan, ketidaksabaran muncul begitu saja di benak kami selama wahana tersebut berputar. Kekaguman serta keterkejutan ikut ambil bagian dalam teriakan yang keluar dari mulut kami, jantung semakin berdebar diiringi kecepatan aliran darah seperti ingin menemani semilir angin yang tidak beraturan. Semakin meminta berhenti, semakin kencang lajunya.
Akhirnya wahana berhenti setelah 50% dari kami mengangkat tangan karena tak sanggup untuk melanjutkannya meski dukungan dari penonton tak terhingga. Hal itu terbukti selama kami beraksi di wahana tersebut antusiasme dari penonton begitu besar untuk mendekati wahana ombak asmara yang tadinya sepi peminat apalagi penonton. Begitu kami sampai di daratan hahaha, berbagai efek muncul, mulai dari mata merah, kepala pusing, perut mual, suara serak, wajah pucat, ngantuk berat, hingga kedinginan. Akan tetapi satu hal yang kami rasakan dan memiliki kesamaan yaitu kepuasan karena ini pertama kalinya bagi kami semua untuk menaiki wahana ekstrim itu. Para penonton yang kami duga bakal tertarik dan mencoba wahana keren ini malah berangsur bubar usai menonton kami (jadi...kami apaan? Tontonan atau artis? Jadi harus merasa kikuk atau bangga?).
Perjalanan dilanjutkan dengan merapat dari satu lapak ke lapak lain. Beberapa dari kami membeli barang kebutuhan pribadi dan ada juga yang membeli barang kebutuhan untuk program KKN. Kami memang tim yang bisa memanfaatkan apa saja dan dimana saja untuk dapat menyempatkan diri memikirkan satu diantara program yang bertumpuk serta menggumpal dalam pikiran dan diri kami. Tidak hanya bersenang-senang tetapi sedikit banyak kami juga memikirkan program KKN yang sudah menjadi tanggung jawab tanpa mengurangi kesenangan kami.
Sekian perjalanan tim nol tiga hari ini, semoga bisa menambah inspirasi bagi yang membaca sehingga meningkatkan keakraban dalam tim dan mohon maaf apabila cerita ini menimbulkan perasaan iri maupun kecemburuan sosial karena sejatinya perasaan semacam itu hanyalah ilusi negatif dari responsi dalam diri manusia. Sekian..adios

PS:
a.       Sangat terkesan dengan perhatian teman-teman terhadap program PAUD soale setiap melihat dagangan untuk anak-anak, mereka selalu mengingatkan untuk membeli agar menambah infrastruktur PAUD yang merupakan salah satu program saya.
b.      Seketika saya hilang ingatan saat menikmati goncangan ombak asmara. Saya mendadak lupa sedang di mana, sedang apa, saya siapa, dan bersama siapa. Ternyata saya bersama orang-orang hebat yang tidak takut menghadapi tantangan baru pemicu adrenalin. Ini pengalaman berpasar malam yang beda!
c.       Wahana ini lebih cocok di sebut dengan “ombak gejolak kawula muda”.
d.      Entah harus takjub, kagum atau ngeri melihat atraksi mas-mas yang sangat amazing, bisa goyang ngebor ala Inul di atas wahana yang sedang berputar dengan kencangnya.
e.       A must try!!!
f.       Ati-ati aja nganti keplites.
Menyenangkan!!!!!!