Monday, August 19, 2013

On 11:22 PM by Unknown   No comments
Tim Nol tiga sudah merencanakan untuk melihat proses pembuatan gula semut di Bagelen. Namun, pada kunjungan pertama belum bisa mnyaksikan proses pembuatan gula semut karena baru libur beroperasi. Setelah membuat janji dengan bu Carik yang ternyata menjadi sentranya, maka hari Minggu tanggal 24 Juli 2013 pukul 9 kami berangkat kesana. Sesampainya di sana, kami disambut lalu diajak langsung membuat gula semut.

Dapur yang digunakan merupakan dapur sederhana yang bersih dengan lantai tanah. Tempat memasaknya berupa tungku dengan asap yang diarahkan menuju cerobong asap sehingga tidak ada asap yang mengepul di sekitar kami. Maka inilah proses yang kami lihat dan kesempatan yang diberikan untuk ikut membantu dalam proses pembuatan gula semut original di Bagelen.

1.      Pencairan gula kelapa bathok
Pertama-tama gula bathok dimasukkan ke dalam wajan yang sudah diberi air nira secukupnya. Kalaupun tidak ada nira bisa diganti dengan air biasa. Air  nira yang dimaksud adalah air nira yang sudah direbus tapi belum menjadi gula. Sebab jika air nira tidak segera direbus maka akan membusuk. Gula dicairkan hingga tua atau mencapai tingkat kematangan yang melebihi batas kematangan untuk dicetak. Semakin matang maka gula akan semakin mudah untuk dihaluskan.

2.      Pendinginan
Setelah mendapat tingkat kematangan yang sesuai alias guane wis tuwo, maka langkah selanjutnya adalah didinginkan. Saat gula didinginkan, jangan lupa untuk ditaburi gula ayak secukupnya untuk memancing pendinginan lalu tunggu hingga mengembang. Setelah mengembang selanjutnya diaduk hingga kering dan tidak liat, kalau masih liat tambahkan gula ayak lagi

3.      Penggilasan
Setelah gula mengering dan membentuk gumpalan, maka digilas untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan yaitu bubuk. Penggilasan dilakukan dengan hati-hati dan tidak perlu kuat-kuat sebab yang diinginkan hanyalah mengubah gumpalan menjadi bubuk. Kalau menggilas terlalu kuat justru akan membuat gula menjadi lengket dan liat.

4.      Pengayaan
Setelah digilas dan terbentuk sebuk halus, kemudian dilakukan pengayaan di atas saringan yang lubangnya kecil-kecil. Dari lubang yang kecil tersebut diharapkan mampu menciptakan butiran yang lebih halus dengan kadar air yang sedikit.

5.      Pengovenan
Langkah selanjutnya adalah pengovenan, akan tetapi kami tidak melalui proses itu. jadi pengovenan dilakukan selama 4-6 jam dengan suhu 60 derajat C untuk mengurangi kadar air sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama

Kami mengikuti 2x proses pembuatan gula semut dan 1x pembuatan gula kelapa bathok. Pembuatan gula semut yang pertama melalui proses tradisional dan yang kedua memakai mesin penggilas dan mesin pengayak.
Mengapa tadi disebut bahwa kami membuat gula semut original? Karena gula semut original merupakan gula semut yang rasanya sama seperti gula kelapa bathok hanya teksturnya kristal, sedangkan di Bagelen memproduksi gula semut dengan beraneka rasa empon-empon antara lain jahe, kencur dan temulawak yang kesemuanya dibuat menggunakan ekstrak buatan sendiri.

Demikian perjalanan kami untuk mewujudnyatakan mega proyek yang telah direncanakan. Semoga proses kecil ini dapat meningkatkan keinginan dan semangat untuk menjalankan program selanjutnya.






0 comments:

Post a Comment