Monday, August 19, 2013

On 11:16 PM by Unknown   No comments
Pagi ini (20 Juli 2013) kami Tim Nol Tiga bergegas menuju sebuah pantai yang sudah menjadi incaran untuk dikunjungi. Pantai itu bernama pantai Jatimalang yang letaknya sekitar 2-3 km dari Jatikontal. Pantai Jatimalang sudah menjadi pantai wisata terlihat dari ramainya sekali kios-kios jajanan seafood yang berjejer serta jalan-jalan berkonblok yang memudahkan akomodasi menuju pantai. Terdapat pula kolam renang khusus untuk anak-anak yang ingin bermain air. Kolam renang tersebut berada tidak jauh dari gubug yang dibangun untuk berjualan dan bersantai, tarif yang tertulis adalah Rp 4000,00 per anak. Kami menyusuri pantai untuk melihat-lihat lebih detail keunggulan dari pantai yang sudah menjadi obyek wisata ini. Kami melihat hamparan tanaman hijau khas pantai di sebelah barat dan ada sebuah bangunan tempat pelelangan ikan yang sudah tak terurus. Selain itu terdapat pula sebuah menara pandang yang kondisinya memprihatinkan dengan tangga tak berpegangan serta pondasi yang tak berdinding. Kami mencoba mengambil beberapa titik unik untuk berfoto dengan memanfaatkan cuaca cerah pagi hari.
            Kami meneruskan perjalanan mencari siwur untuk pembuatan gula kelapa yang telah rusak beberapa waktu yang lalu. Sudah beberapa warung sampai pasar jatimalang didatangi tapi tak satupun yang masih mempunyai stock. Akhirnya kami menyerah dan memutuskan untuk berjalan-jalan mencari pantai yang terletak di antara pantai Jatimalang dan Jatikontal. Jalan menuju pantai yang perbatasan sangat berbeda karena di samping jalan terdapat tambak ikan yang bersih dan rapi dengan air yang tenang tertiup angin serta berkilau diterpa sinar matahari pagi. Kami memarkir motor di dekat sebuah rumah yang memiliki tambak yang indah serta lahan pertanian yang rapi dengan tanaman berwarna hijau. Berjalan menuju pantai, kami terhenti dan penasaran dengan bukit pasir yang tersusun rapi karung-karung beras sebagai tangganya. Ternyata itu adalah tambak besar yang rapi sekali padahal sekelilingnya adalah pasir. Lebih terkesima lagi saat kami mendapati kondisi pantai yang bersih dan landai sehingga ombak dapat dengan leluasa menyapu daratan begitu tenang. Keindahan pantai yang tersembunyi ini benar-benar telah menghipnotis kami. Berbagai hal kami lakukan di pantai tersebut hingga memecah keheningan suasana pantai. Sungguh serius pantainya sepi, bersih, indah dan nyaman.
            Peristiwa menarik berlanjut pada pukul 11.00 saat ada mobil hitam masuk pondokan. Penuh kecurigaan jika itu adalah pihak lppm, kami bergegas menjadi kalang kabut memakai celana panjang. Setelah berkenalan dan tertawa mengenai beberapa hal ternyata diketahui bahwa kedua bapak tersebut adalah dari pihak Purworejo. Lalu banyak hal yang dibicarakan seperti marketing, rektor, profesor dan lain sebagainya. Bahkan jika kami tidak melakukan perubahan bagi desa ini maka mereka akan berpikir-pikir untuk kembalai menerima KKN UGM. Keterkejutan kami tak bertahan lama karena banyak yang dibicarakan bapak tersebut.
            Selanjutnya adalah peristiwa yang membuktikan kekompakan dan kebersamaan subunit ini yaitu sikat gigi massal. Entah karena dampak cerita misteri atau memang sub unit ini rajin menjaga kebersihan mulut sehingga sikat gigi massal tersebut bisa terjadi. Awalnya ada 2 orang yang ingin sikat gigi di wastafel setelah main uno tiba-tiba sang kormasit menyusul diikuti anggota-anggota yang lainnya. Lalu 6 orang sikat gigi bersama di wastafel dengan kecepatan dan gerakan yang berbeda kemudian saling berebutan berkumur meski akhirnya mengantri juga untuk berkumur. Sungguh sebuah peristiwa langka, menarik dan mendidik.
            Kami berharap banyak hal baik bisa terjadi dalam subunit ini dan umumnya bagi unit dan desa Jatikontal. Selain itu semoga program kami bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan demi kebaikan dan kemajuan desa Jatikontal. Semoga nantinya tidak ada kekecewaan yang berlarut dan mendalam saat sesuatu tidak sesuai harapan, setidaknya ada kesan yang melekat di hati dan pengalaman tak terlupakan dalam KKN ini. Mari kita berjuang demi kebaikan bersama.


0 comments:

Post a Comment